Salah
satu kompetensi yang harus dikuasai siswa saat belajar Matematika di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan tercantum dalam Kurikulum KTSP 2006 mata pelajaran
Matematika SMP atau Madrasah Tsanawiyah adalah mampu menyelesaikan operasi
bentuk aljabar.Di saat belajar aljabar, penguasaan kompetensi itu sangat
penting karena akan menjadi prasyarat utama saat siswa belajar aljabar pada
tahap-tahap berikutnya misalnya saat belajar persamaan, pertidaksamaan, sistem
persamaan, fungsi, persamaan garis dan lainnya.
Kemampuan
mengoperasikan bentuk aljabar yang baik tidak dapat dipisahkan dari pemahaman
yang baik tentang konsep-konsep yang terkait misalnya pemahaman tentang lambang
aljabar berupa suku, faktor, variable, konstanta, koefisien dan lainnya.Dengan
pemahaman yang baik terhadap
konsep-konsep itu diharapkan kompetensi menyelesaikan operasi bentuk
aljabar akan dikuasai dengan baik.
Aljabar merupakan cabang matematika yang
mempelajari penyederhanaan dan pemecahan masalah menggunakan huruf-huruf tertentu.Huruf-huruf
tersebut mewakili bilangan.Dengan menggunakan aljabar, kita dapat menyelidiki
pola atau aturan umumnya.Aljabar dapat diasumsikan dengan cara memandang benda
dari atas, sehingga kita dapat menemukan pola umumnya.
Aljabar
telah digunakan matematikawan sejak beberapa ribu tahun yang lalu.Sejarah
mecatat penggunaan aljabar telah dilakukan bangsa Mesopotamia pada 3.500 tahun
yang lalu.Pada tahun 830, Al-Khwarizmi menulis buku “Al-Jabr wa’l
muqabala”.Dari buku inilah kata aljabar diperoleh.Salah satu muridnya ,Omar
Khayyam menerjemahkan hasil karya Al-Khwarizmi ke bahasa Eropa.Beberapa abad
yang lalu, ilmuwan dan matematikawan Inggris, Isaac Newton (1642-1727)
menunjukkan, kelakuan sesuatu di alam dapat dijelaskan dengan aturan atau rumus
matematika yang melibatkan aljabar.
Manfaat
belajar matematika pada umumnya, belajar matematika identik dengan menghafal
rumus, menghitung, dan mengerjakan soal-soal.Seolah-olah matematika hanya
teori.Matematika belum dipandang sebagai pelajaran yang bermanfaat.Hal ini
dapat dimaklumi, karena sebagian besar buku teks yang beredar kurang menekankan
pada hal tersebut.Sebaiknya,buku teks tersebut mengandung aplikasi dari materi
yang sedang dipelajari.
Pernahkah
melihat orang yang pandai menebak bilangan yang dirahasiakan?Jika sering
menonton televisi, Dedy Corbuzier salah satunya.Biasanya, ia meminta seseorang
merahasiakan sebuah bilangan, kemudian memintanya melakukan operasi metematika
tertentu, seperti tambah, kali, kurang, dan bagi pada bilangan tersebut.Terakhir,
sang penonton diminta menyebutkan hasil akhirnya.Dari hasil ini, ia bisa
menebak bilangan yang dirahasiakan.Misalnya, permainan tebak angka berikut
ini.Simpan dalam hati sebuah bilangan, lalu jumlahkan bilangan tersebut dengan
angka 4.Hasilnya dikalikan dengan 6 diikuti dengan pengurangan angka 9, lalu
bagi dengan 3.Berikutnya ditambahkan dengan 13.Terakhir bagi hasilnya dengan
2.Sebutkan hasil akhirnya!Bilangan yang dirahasiakan adalah hasil perhitungan
akhir dikurangi 9.Coba dengan bilangan lainnya sebanyak-banyaknya, jawabannya
tetap akan sama.Hasil ini akan tetap sama untuk bilangan apapun yang
dirahasiakan.Teknik penyelesaian masalah seperti di atas merupakan salah satu
manfaat belajar aljabar.
Penggunaan
aljabar dalam kehidupan sehari-hari yaitu dapat digunakan untuk menghitung Harga
Pembelian, Harga Penjualan, Untung (Laba), Rugi dan Modal, Mengubah Bentuk yang
Satu ke Bentuk yang lain di antara Pecahan, Pecahan Desimal dan Persen, Menentukan
Persentase Untung atau Rugi terhadap Harga Pembelian, Menghitung Harga Penjualan atau
Harga Pembelian Jika Persentase Untung atau Rugi Diketahui,
Rabat (Diskon), Bruto, Tara, dan Neto, Pajak, dan Bunga Tunggal dalam Kegiatan
Ekonomi.Pada bab pembahasan akan dijelaskan lebih rinci mengenai penggunaan
aljabar dalam kehidupan sehari-hari.